Perlukah Seorang Santri Belajar Desain? (Kegiatan MPLS SMK Pesantren Darul Dakwah)


Seperti yang sudah saya share di beberapa sosial media saya, bahwa tepat hari Rabu kemarin adalah hari terakhir kegiatan di SMK Pesantren Darul Dakwah. Dimulai dari hari Senin dengan pembukaan mengadakan Apel seluruh santri dan santriwati Darul Dakwah kemudian diikuti dengan beberapa materi MPLS baik dari program pemerintah maupun dari pondok sendiri. 



Kali ini saya bercerita bagaimana MPLS saya ini adalah yang kedua disini. Saya masih ingat betul suasana tahun pertama saya mengajar dan waktu itu saya diberikan kesempatan untuk mengisi materi tentang belajar efektif dan jurusan desain itu sendiri. Dari awal hingga saya kemudian masih diberi kesempatan itu, saya berulang kali menyampaikan kepada para siswa baru ini bagaimana sebenarnya seorang santri yang umumnya belajar agama kemudian ketika masuk dan belajar di pondok ini mereka akan mengenal yang namanya DESAIN

Bagi saya itu menarik dan menjadi tanggung jawab saya juga sebagai orang yang pernah nyantri dan pernah kuliah desain untuk menjawab dan menuliskan tentang itu. Kembali lagi ke MPLS, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, banyak siswa yang mengikuti kegiatan ini harusnya pernah sedikit tau tentang sekolah ataupun pondok karena kebanyakan dari mereka saya tanya berasal dari SMP yang sama (Darul Dakwah) akan tetapi saya menambahkan pada setiap materi MPLS saya dengan wawasan desain dari pengalaman saya yang pernah saya alami. 
Di salah satu kesempatan saya menyampaikan, bahwa seorang santri yang sehari harinya melakukan kegiatan pondok seperti pergi ke masjid, mengaji, menghafal, belajar kitab dll. Adalah hal yang umum dan biasa kita temui. Tapi disini berbeda, ada suasana dimana memang mereka diharuskan untuk belajar mengenai ilmu yang unik ini, DESAIN. Kebayang tidak? Bagaimana mereka mengerjakan tugas desain? Belum lagi Membagi waktu kegiatan pondok diniyah? Mengatur jadwal? Menghafal Qur'an mereka? Mencuci pakaian? Waktu Bermain? Apakah bisa Istirahat? Dsb.

Dengan semangat dan meyakinkan mereka, saya juga tak lupa untuk mengingatkan pada mereka akan makna doa sapu jagad yang sering dipakai Rasulullah SAW dan diajarkan kepada umatnya. Ada nilai Keseimbangan yang terdapat pada makna doa tersebut, yaitu berharap kepada Allah akan kebaikan di Dunia dan berharap kepada Allah akan kebaikan di Akhirat. 2 kebaikan ini saya katakan kepada mereka tidak bisa terlepas. Harus seimbang dan benar benar seimbang. Mengapa demikian? Sebagai seorang muslim kita yakin dan percaya bahwa memang dunia ini adalah sementara, kita tetap tidak bisa hidup seenaknya di dunia dengan mengabaikan perkara akhirat. Kita harus menyiapkan bekal dan amal saat di dunia untuk kita tunjukkan ketika berhadapan dengan Allah SWT nantinya di Akhirat. Pun demikian kita juga tidak bisa terlalu sepenuhnya memikirkan perkara Akhirat saja dan membiarkan perkara dunia. Disinilah saya sampaikan kepada santri-santri, siswa-siswa saya saat MPLS itu, bahwa kita sebagai santri harus mampu dan bersyukur karena bisa mempelajari ilmu agama untuk kehidupan dunia dan akhirat. Dan yang digarisbawahi adalah dengan mempelajari ilmu desain (karena disini jurusan desain) merupakan salah satu alat untuk bisa bertahan hidup (survive) selama masih di dunia, bisa untuk pekerjaan, beramal bahkan dengan desain juga bisa berdakwah. Karena dakwah juga tak selamanya dengan kata-kata. Terkadang dakwah dengan desain yang menunjukkan visual yang lebih menarik bisa membuat masyarakat lebih menangkap dan menerima tentang dakwah tersebut. 


Maka dari itu saya pun juga mengingatkan bahwa jangan pernah kita berhenti berdoa kepada Allah, yang menciptakan manusia dengan desain, bentuk, raga yang amat sempurna. Dan tiada satupun dari ciptaanNya yang sia sia, pasti semua ada hikmah dan manfaatnya. Dia lah Allah juga yang Maha Adil dan yang sudah menetapkan Dunia dan Akhirat sebagai tempat manusia dengan seadil-adilnya. Lewat Rasulullah SAW sebagai nabi dan panutan kepada semua manusia. Rasul juga sebenarnya seorang desainer yang hebat dan panutan hingga saat ini. Allah sudah membuat tanda kepada Rasul, Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang terbaik, memiliki akhlak yang terpuji dan dijaga oleh Allah. Nabi memiliki personal branding yang luar biasa. Menjadi contoh untuk semesta alam dan sayangnya masih banyak dari kita masih belum kenal dengan tanda tanda itu, masih sedikit sekali yang ingin kenal dengan Nabi, masih sedikit yang memahami sejarah nabi. Kita masih lebih mengenal artis yang tenar di tv, pemain bola yang tahun ini membawa teamnya juara, sampai mungkin banyak orang lain yang kita kagumi selain Nabi dan Rasul yang sepantasnya bagi seorang muslim mencontoh dan meneladani ajarannya.
Itulah mengapa seseorang muslim dan seorang santri juga perlu belajar Desain. Kita juga tidak boleh melupakan dan meninggalkan suatu bidang sehingga membiarkan orang lain lebih mengerti dan mendalami, jika kita sebagai muslim tidak mau belajar kita akan kalah dan kita akan terus dipaksa untuk mengikuti mereka. Itulah pentingnya kita juga harus memahami dan mempelajari sebuah ilmu Desain jangan sampai kita acuh dan tidak peduli dengan ilmu Desain. Kita mendambakan dan menginginkan suatu hari seorang Desainer Muslim berpengaruh untuk dunia, khususnya Indonesia negara yang kita cintai. Saya juga berdoa kelak ada seorang santri dari pondok ini menjadi pendakwah, the real Dakwaher, yang bukan hanya mantap ilmu agama saja tapi juga mantap ilmu desainnya, yang bukan hanya sekedar naik mimbar masjid tapi juga mampu menebar iman dan tauhid. Aamiin... Ya rabbal Al-Amin.

Sebagai seorang guru bagi murid-murid saya. Saya juga harus bisa menunjukkan bahwa Guru Belajar itu wajib seumur hidup, khususnya bagi saya sejak kuliah mengeluti bidang desain hingga saat ini. Saya juga terus memotivasi untuk seluruh santri-santri saya untuk menjadi santri yang melek akan teknologi saat ini. Dunia desain terus berkembang dan tidak ada habisnya, akan selalu diperbarui dan diperbaiki setiap wakunya. Maka dari itu, walaupun saya lulusan sarjana desain yang saat ini mengajar di SMK Pesantren Darul Dakwah jurusan DKV belum melaksanakan Sertifikasi Guru dan belum mempunyai NUPTK. Saya mencoba terus tetap optimis dalam mengajar santri saya mengenai dunia desain. Alhamdulillah pada tahun 2020 saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Guru Upskilling dan Reskilling dari BBPPMPV Seni dan Budaya, dari sini saya belajar banyak dan mendapat bekal baik untuk pribadi maupus sekolah saya dalam mengajar. Dan untuk kedepan semoga dengan adanya program seperti GURUINOVATIF.ID juga bisa mengadakan Pelatihan Guru yang mendukung guru-guru di daerah maupun pelosok dan bisa mengikuti kegiatan Sertifikasi Guru di Guruinovatif.id yang akan datang.

Semoga bermanfaat dan menjadi wawasan dan pengingat bagi pembaca, khususnya saya sendiri penulis yang masih sadar akan kurangnya ilmu dan banyaknya kesalahan dan dosa. 

(Tulisan ini ditulis ketika perjalanan pulang ke Malang) 17 07 2020
dan Diperbarui untuk mengikuti Lomba Blog GURUINOVATIF.ID

#sertifikasiguru #webinarguru #guruinovatif #gurubelajarbersamaguruinovatif