Alhamdulillah, atas segala nikmat dan karunia Allah yang Maha Kuasa, selayaknya kita selalu bersyukur dan berterima kasih kepada sang Khaliq. Kita masih bisa hidup dan beraktifitas sampai detik ini. Seperti janji saya pada tulisan blog saya yang sebelumnya yaitu akan berbagi bagaimana kelok panjang sebuah progress perjuangan untuk menyelesaikan Tugas Akhir dan akhirnya bisa di Wisuda, 16 Maret 2019 Sabtu lalu.

Alhamdulillah, saat ini saya dalam perjalanan dari stasiun Gubeng Surabaya menuju stasiun Pasar Senen Jakarta, doakan saya semoga perjalanan lancar dan selamat sampai tujuan. Saya berkunjung ke ibukota dalam rangka menghadiri panggilan interview dari salah satu perusahaan yang saya lamar di Jobstreet.

Baiklah, saya mungkin agak bingung karena harus memulai darimana, tapi yang menarik dari apa yang akan saya ceritakan adalah kejadian dan beberapa masalah yang saya hadapi. Tahun sebelumnya, tepatnya 2018 dimana saya mengambil matakuliah Tugas Akhir untuk memenuhi syarat Sarjana di ITS yang kedua kalinya. Karena Tugas Akhir sebelumnya saya tidak fokus dengan tema furniture Asrama saat itu. Di Tugas Akhir kesempatan kedua yaitu pada semester ke 14 (7 Tahun) saya berusaha untuk mengembalikan semangat tempur saya untuk berjuang di titik akhir studi. Pada Tugas Akhir ini, saya fokus dalam mengambil perancangan desain transportasi, sepeda listrik. Dengan dibimbing salah satu dosen berpengalaman di Desain Produk ITS, Bapak Bambang Tristiyono, biasa disebut Pak Mbi/Pak BT, saya benar benar digembleng dan diawasi betul dalam setiap bimbingan dengan beliau. Sebelumnya dalam beberapa matakuliah saya juga sempat diajar oleh Bapak Bambang dalam matakuliah transportasi dan CAD pada zaman itu, Namun saya belum menjadi bimbingan beliau.

Awal bimbingan Tugas Akhir layaknya seperti Tugas Akhir biasanya, mulai pengajuan ide judul, survey dan mencari data pun saya lakukan atas masukan dan saran Pak Bambang. Saya sendiri sebenarnya tidak begitu suka atau mengerti tentang sepeda listrik. Jujur, waktu itu saya benar-benar kehabisan ide dan buntu dalam masalah menemukan Judul Tugas Akhir saya. Sampai suatu hari saya bimbingan dengan beliau, saya diberikan pilihan 3 alternatif judul untuk Tugas Akhir saya. Saya disarankan untuk membuat desain workshop kerajinan batik, kemudian  desain craft dari alam dan terakhir merancang desain sepeda listrik. Yang saya salut dari beliau, saya dijelaskan bahwa beliau telah berpengalaman dalam membimbimbing berbagai mahasiswa TA untuk mengerjakan judul-judul yang disebutkan, artinya judul-judul tersebut bukanlah hal baru bagi beliau karena sudah pernah dikerjakan. Pointnya adalah apakah saya mampu untuk mengerjakan, apakah saya mampu untuk rutin bimbingan dan apakah saya mampu revisi perbaikan selama Tugas Akhir.

Setelah berpikir cukup panjang, akhirnya saya memilih untuk fokus pada desain sepeda listrik. Karena judul ini cukup berpeluang dan memang dibutuhkan di Masyarakat. Selain itu, saya juga memiliki teman yang sebelumnya mengerjakan TA dengan judul sepeda listrik juga. Mulai saat itu saya belajar dan mencari informasi mengenai sepeda listrik sebanyak-banyaknya mulai dari buku, internet hingga bertemu dan bertanya langsung dengan yang paham sepeda listrik. Saya juga masuk ke dalam grup KOSMIK (Komunitas Sepeda Listrik) di Facebook. Disana saya mendapatkan banyak hal baru, mulai dari spesifikasi sepeda listrik hingga jual beli komponen sepeda listrik.

Dalam tugas akhir ini saya mengerjakan dengan menggunakan metode brainstorming, analisis data, survey lapangan dan prototiping. Pada awal merancang saya harus melihat dan memperhatikan sepeda apa saja yang saat ini digunakan, aktifitas menggunakan sepeda, jenis sepeda dan sepeda listrik yang mulai diminati masyarakat. Proses ini saya lakukan dalam bentuk brainstorming sehingga didapatkan sepeda yang akan saya rancang yaitu untuk pelajar, berjenis kelamin wanita, aman tidak berbahaya dan berkonsep feminine. Proses berikutnya analisis data, yaitu mencari data sekunder maupun primer dari perancangan sebelumnya atau dari desain acuan. Kemudian saya juga melakukan survey lapangan langsung ke salah satu sekolah SMP & SMA Muhammadiyah 2 Kediri. Saya membagi form survey yang nantinya diharapkan saya mendapatkan data demografi dari siswi sekolah menengah tersebut mengenai sepeda listrik. Dan terakhir metode prototiping adalah membuat sample produk yang akan diujicoba oleh penguji nantinya pada saat sidang kolokium di Departemen Desain Produk.

Mau tahu bagaimana cerita, proses metode dan dokumentasi yang saya lakukan berikutnya? Silahkan kunjungi tulisan blog saya selanjutnya.

Salam Desainer

Ditulis dengan HP Oppo
Di Kereta Gaya Baru Malam
Perjalanan Stasiun Gubeng-Stasiun Pasar Senen
Selasa, 19 Maret 2019